Delegasi Indonesia Ikuti AFACI SOIL+ Project Evaluation Workshop
Bogor (24/06/2024) – Mewakili Indonesia, Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Sumber Daya Lahan Pertanian (BSIP SDLP) berkesempatan mengikuti rangkaian kegiatan AFACI SOIL+ Project Evaluation Workshop yang diselenggarakan di Quezon City, Filipina pada tanggal 18 – 21 Juni 2024. Indonesia merupakan salah satu dari 13 negara anggota AFACI SOIL+ Project (2023 – 2026) dengan tema “National Soil Information Systems to Support the transformation of Agrifood Systems in AFACI Countries”.
Visi dari proyek ini adalah untuk membentuk sistem informasi tanah nasional yang dapat beroperasi secara baik dan mengembangkan indeks serta dasbor operasional kesehatan tanah pada sistem informasi tersebut. Informasi ini dapat menjadi dasar dalam menentukan kebijakan mengenai manajemen tanah secara efektif. Selain itu, proyek ini juga bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan tentang tanah dan menumbuhkan kesadaran tentang kesehatan tanah serta lingkungannya melalui platform EduSOILS.
Mewakili BSIP SDLP, hadir secara langsung Project Investigator (PI), Setiyo Purwanto, S.P., M.Sc. dan co-PI, Adib Hasanawi, S.Si., M.T. Setiyo memaparkan mengenai pandangan umum, kemajuan dan capaian pada AFACI-SOIL+ project yang dilaksanakan di Indonesia pada tahun pertama. Hal tersebut diantaranya adalah penambahan titik observasi tanah, pengembangan database tanah nasional, pengembangan sistem informasi tanah nasional (INA SOIL AGRO), Inisiasi EduSOILS di Indonesia, dan peningkatan kapasitas SDM di bidang tanah.
Lebih lanjut, dalam sesi Post Project Review and Learning (PPRL), Indonesia juga memberikan pandangan mengenai tantangan dan saran peningkatan untuk proyek ini di tahun mendatang. Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan expert symposium dan lokakarya ke Diaspora Farm Resort. Di tahun mendatang Indonesia akan menyelesaikan beberapa keluaran, diantaranya soil nutrient map, soil nutrient budget map, soil erosion map dan soil properties map. Pengembangan ini diharapkan dapat menjadi alat bagi stakeholder pertanian Indonesia untuk menentukan sistem manajemen tanah yang berkelanjutan guna mewujudkan pertanian gemilang. (AD/MM/WA)